Senin, 28 Juli 2014

ANEMIA PERNISIOSA



LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN ANEMIA PERNISIOSA


 








OLEH :
I WAYAN MERTHA ADI WIRYAWAN
KELAS A6-E



Program Studi Ilmu Keperawatan
STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2013


A.   KONSEP DASAR PENYAKIT

I.                  DEFINISI
·         Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik.
·          Anemia pernisiosa adalah anemia yang ditandai oleh adanya eritroblas yang yang besar terjadi akibat gangguan maturasi inti sel

II.               ETIOLOGI
- Defisiensi vitamin B12
- Defisiensi asam folat
- Gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam folat
- Gangguan sintesis DNA

III.           TANDA DAN GEJALA
Selain mengurangai pembentukan sel darah merah, kekurangan vitamin B12 juga mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan:
- Kesemutan ditangan dan kaki
- Hilangnya rasa ditungkai, kaki dan tangan
- Pergerakanyangkaku.

Gejala lainnya adalah:
- Buta warna tertentu,termasuk warna kuning dan biru
- Luka terbuka di lidah atau lidah seperti terbakar
- Penurunan berat badan
- Anoreksia
- Warna kulit menjadi lebih gelap
- Lidah licin
- Pucat
- Linglung
- Depresi
- Penurunan fungsi intelektual.




IV.           PATOFISIOLOGI
Anemia terjadi akibat gangguan maturasi inti sel akibat gangguan sintesis DNA sel-sel eritroblas. Defisienasi asam folat akan mengganggu sintesis DNA hingga terjadi gangguan maturasi inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas. Defesiensi vitamin B12 yang berguna dalam reaksi metilasi homosisten menjadi metionin dan reaksi ini berperan dalam mengubah metil THF menjadi DHF yang berperan dalam sintesis DNA dan akan mengganggu maturasi inti sel dengan akibat terjadinya megaloblas.

V.               PATHWAY

VI.           PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sel darah merah besar-besar (makrositik), MCV ≥ 100fmol/l, neutrofilo hiperpigmentsi. Gambaran sum-sum tulang megaloblastik, sering ditemukan dengan gastritis atrofi (dalam jangka waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma gaster), sehingga menyebabkan aklorhidria. Kadar vitamin B12 serum kurang dari 100 pg/ml.

VII.        PENATALAKSANAAN
·         Untuk defisiensi B12
1.      Diberikan viatamin B12 100-1000 μg/ hari selama 2 minggu selanjutnya 100-100 μg / bulan
2. Transfusi darah
·         Untuk defisiensi asam folat
Diberikan asam folat 1-5 mg /hari secara oral selama 1-5 minggu

VIII.    PENGOBATAN
Pengobatan kekurangan vitamin B 12 atau anemia pernisiosa adalah pemberian vitamin B12. Sebagian besar penderita tidak dapat menyerap vitamin B12 per-oral (ditelan),karena itu diberikan melalui suntikan. Pada awalnya suntikan diberikan setiap hari atau setiap minggu, selama beberapa minggu sampai kadar vitamin B12 dalam darah kembali normal. Selanjutnya suntikan diberikan 1 kali/bulan. Penderita harus mengkonsumsi tambahan vitamin B12 sepanjang hidupnya.

B.   KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
I.                  PENGKAJIAN
II.               DIAGNOSA
III.           INTERVENSI
IV.           IMPLEMENTASI
V.               EVALUASI





















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar