LAPORAN
PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA
PASIEN ANEMIA PERNISIOSA
![]() |
OLEH
:
I WAYAN MERTHA ADI WIRYAWAN
KELAS
A6-E
Program
Studi Ilmu Keperawatan
STIKES
WIRA MEDIKA PPNI BALI
2013
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
I.
DEFINISI
·
Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12
(anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B12. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam
folat untuk menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya,
bisa terjadi anemia megaloblastik.
·
Anemia pernisiosa adalah anemia
yang ditandai oleh adanya eritroblas yang yang besar terjadi akibat gangguan
maturasi inti sel
II.
ETIOLOGI
-
Defisiensi vitamin B12
- Defisiensi asam folat
- Gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam folat
- Gangguan sintesis DNA
- Defisiensi asam folat
- Gangguan metabolisme vitamin B12 dan asam folat
- Gangguan sintesis DNA
III.
TANDA
DAN GEJALA
Selain mengurangai pembentukan sel darah
merah, kekurangan vitamin B12 juga mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan:
- Kesemutan ditangan dan kaki
- Hilangnya rasa ditungkai, kaki dan
tangan
- Pergerakanyangkaku.
Gejala lainnya adalah:
- Buta warna tertentu,termasuk warna
kuning dan biru
- Luka terbuka di lidah atau lidah
seperti terbakar
- Penurunan berat badan
- Anoreksia
- Warna kulit menjadi lebih gelap
- Lidah licin
- Pucat
- Linglung
- Depresi
- Penurunan fungsi intelektual.
IV.
PATOFISIOLOGI
Anemia terjadi akibat gangguan maturasi
inti sel akibat gangguan sintesis DNA sel-sel eritroblas. Defisienasi asam
folat akan mengganggu sintesis DNA hingga terjadi gangguan maturasi inti sel
dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas. Defesiensi vitamin B12 yang berguna
dalam reaksi metilasi homosisten menjadi metionin dan reaksi ini berperan dalam
mengubah metil THF menjadi DHF yang berperan dalam sintesis DNA dan akan
mengganggu maturasi inti sel dengan akibat terjadinya megaloblas.
V.
PATHWAY
VI.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Sel darah merah besar-besar
(makrositik), MCV ≥ 100fmol/l, neutrofilo hiperpigmentsi. Gambaran sum-sum
tulang megaloblastik, sering ditemukan dengan gastritis atrofi (dalam jangka
waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma gaster), sehingga
menyebabkan aklorhidria. Kadar vitamin B12 serum kurang dari 100 pg/ml.
VII.
PENATALAKSANAAN
·
Untuk defisiensi B12
1. Diberikan
viatamin B12 100-1000 μg/ hari selama 2 minggu selanjutnya 100-100 μg / bulan
2. Transfusi darah
·
Untuk defisiensi asam folat
Diberikan asam folat 1-5 mg /hari secara
oral selama 1-5 minggu
VIII.
PENGOBATAN
Pengobatan kekurangan vitamin B 12 atau
anemia pernisiosa adalah pemberian vitamin B12. Sebagian besar penderita tidak
dapat menyerap vitamin B12 per-oral (ditelan),karena itu diberikan melalui
suntikan. Pada awalnya suntikan diberikan setiap hari atau setiap minggu,
selama beberapa minggu sampai kadar vitamin B12 dalam darah kembali normal.
Selanjutnya suntikan diberikan 1 kali/bulan. Penderita harus mengkonsumsi
tambahan vitamin B12 sepanjang hidupnya.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
I.
PENGKAJIAN
II.
DIAGNOSA
III.
INTERVENSI
IV.
IMPLEMENTASI
V.
EVALUASI
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar